Teori Estetika
Teori estetika berasal dari kata Yunani yaitu aesthesis yang berarti perasaan, selera perasaan atau taste. Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana pengertian estetika adalah nilmu yang membahas tentang keindahan, bagaimana dia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.
Sebuah karya seni tak hanya memiliki nilai kegunaan, pengetahuan dan pengalaman, melainkan memiliki nilai keindahan. Pengertian keindahan membuat kita tergiring pada pertanyaan, apakah sifat dasar keindahan itu ada pada karya yabg indah atau hanya sebuah tanggapan perasaan saja terhadap karya tersebut ? Berdasarkan persoalan terseut lahirlah teori estetika, yaitu :
A. Teori Subyektif
Pada teori subyektif menyatakan bahwa adanya nilai keindahan hanya tanggapan perasaan orang yang melihat karya tersebut. Teori ini hanya berdasar pada naluri yang dimiliki oleh manusia untuk menyatakan keindahan tanpa menjelaskan tentang ciri-ciri keindahan dari benda yang dilihatnya. Penganut teori ini adalah Hendri Home, Lord Ashley, dan Edmud Bruke.
B. Teori Obyektif
Pada teori obyektif menyatakan bahwa nilai estetika ada pada karya yang dilihatnya. Teori ini melihat keindahan daru komposisi dan unsur unsur pembentuk karya yang dilihatnya, sehingga kita bisa memberikan penjelasan tentang ciri-ciri keindahan yang terkandung pada suatu karya seni. Para penganut teori ini adalah Plato, Hegel, dan Bernard Bosanouet.
Kedua teori di atas pada dasarnya adalah benar, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Tetapi para ahli abad modern ini lebih cenderung pada teori obyektif. Dengan demikian untuk menanggapi karya seni yang bermutu terlebih dahulu perlu kita ketahui prinsip seni yang meliputi komposisi dan unsur-unsur seni.
Yang dimaksud dengan unsur seni rupa adalah semua bagian yang mendukung terwujudnya suatu karya seni rupa. Unsur-unsur seni rupa terdiri atas :
1. Unsur Fisik(visual) yaitu yang dapat dipahami secara visual meliputi: garis, bentuk, tesktur, nada (gelap terang), dan warna.
2. Unsur psikis (psikologis) yaitu unsur yang dapat dipahami secara visual, tetapi hanya dapat dirasakan saja seperti emosi, pikiran, pandangan, gagasan dan karakter.
No comments:
Post a Comment