Monday, 5 February 2018

SEJARAH INTERNET

Internet berawal pada tahun 1960-an swbagai sebuah proyek pengembangan yang dijalankan oleh advanced research project agency (ARPA).  Internet pertamakali diimplementasikan untuk uji-coba pada tahun 1969, dwngan empat buah simpul yang saling dihubungkan oleh sebuah saluran 56 Kbps.  Setelah uji-coba ini terbukti keberhasilannya, jaringan-jaringan yang serupa dikembangkan oleh pihak militer (milner).  Berbagai Universitas dan Pemerintah mulai menyambungkan jaringan komputernya kekeringan ARPA ini,  dan terbentuknya ARPANet.  Pemanfaatan jaringan besar ini untuk kepentingan komersial pada saat itu bertentangan dengan Acceptable User Policy (Kebijakan Penggunaan Yang disetujui)  (AUP) yang diterapkan pada ARPANet., yang berakhir masa operasionalnya pada tahun 1989.

Di pertengahan 1980-an Nasional Science Foundation (Lembaga Sains Nasional) mengembangkan NSFNet, yang memiliki arsitektur tida-tingkat dan jauh lebih handal dibandingkan ARPANet. Pada tahun 1988, jalur back-bone (induk) NSFNet ditingkatkan kapasitasnya, dari 56 Kbps,  menjadi T1 (1,544 Mps)  karena masalah kemacetan teletrafik yang dihadapi.  Pada tahun 1991, jalur backbone ini sekali lagi ditingkatkan menjadi T3 (45 Mbps) . Pada tahun 1995, masa operasi NSFNet diakhiri.  Beberapa tahun sebelumnya, Menit,  IBM, dan sejumlah perusahaan lainnya mulai mengembangkan jaringan komputernya secara terpisah, yang pada akhirnya berkembang dan melebur menjadi jaringan internet yang kita kenal sekarang.  Semua jaringan ini bekerja dengan berbasiskan pada seperangkat protokol yang dikenal sebagai TCP/IP,. Protokol ini menangani masalah pengalamatan dan routing paket-paket informasi di seluruh jaringan.

Dewasa ini,  internet merupakan sebuah jaringan yang sangat besar, yang dibentuk olehjaringan-jaringan lainnya dan membentuk  sebuah internetwork.  Sebagian besar dari internet memanfaatkan teknologi yang sama dengan yang digunakan pada jaringan-jaringan perusahaan (kanal T1,  ATM,  Ethernet,  TCP/IP, dll.) ,  namun terdapat sejumlah perbedaan mendasar. 

Salah satu perbedaan utama antara kedua tipe sistem di atas adalah menyatukan aspek administratif. Maaing-masing organisasi memiliki kebutuhan yang berbeda beda. Sebagai contoh,  NASA mungkin membutuhkan tingkat keamananyang tinggi untuk jaringannya, sementara sebuah universitas mungkin lebih menghendaki fleksibilitas.  Sebuah perusahaan mungkin membutuhkan stabilitas,  sementara sebuah pengelola situs multimedia mungkin memprioritaskan bandwidth.  Pihak pengelola internet segera menyadari bahwa pemusatan administrasi internet pada satu antitas tunggal merupakan hal yang muatahil.  Solusi untuk mengakomodir semua kebutuhan yang sangat beragam ini adalah dengan membagi internet menjadi sejumlah Sistem Otonomi (Autonomous System) (AS) , dimana tiap-tiap AS berhak mendefinisikan "kebijakan" administratifnya sendiri,  tanpa mengganggu "kebijakan" AS-AS lainnya. Sebuah protokol routing khuaus,  yang dikenal sebagai Border Gateway Protocol (BGP),  dikembangkan untuk menangani pertukaran  Network Layer Reachability Information (NLRI)  di antara berbagai siatem otonom. 



Sumber: Jaringan Komputer,  alih bahasa Irzam Hardiansyah,  S.  T.  (Schaum's outline: computer network) : penerbit Erlangga



Terimakasih,  semoga bermanfaat untuk yang membaca 

No comments:

Post a Comment